Le Cercle Marketing Client – Hukum marketing pernah tidak sih anda kepikiran jualan online atau bikin bisnis kecil-kecilan? Misal jualan baju, aksesoris, atau makanan kekinian di Instagram? Nah, sebelum semangat jualan, ada satu hal penting yang sering dilupain: hukum marketing. Jangan salah, hukum pemasaran itu bukan cuma soal hukum negara doang ya! Ada juga prinsip-prinsip marketing yang kalau tidak ngerti, bisa bikin bisnismu makin keren dan tidak asal-asalan. Yuk, kita bahas bareng-bareng biar makin paham!
Pertama-tama, kenapa sih anak muda seperti tidak harus ngerti hukum marketing?
Gini lho, zaman sekarang makin banyak orang yang mulai bisnis dari muda, bahkan dari sekolah. Ada yang jualan snack homemade, ada yang bikin
Tapi… kalau asal jualan tanpa ngerti aturannya, bisa-bisa tidak kena masalah. Misalnya nih, kalau anda bikin iklan yang berlebihan alias bohong, terus ada pelanggan yang ngerasa dirugikan, mereka bisa aja lapor. Atau, anda asal ngambil foto dari Google buat promosi, ternyata itu foto punya orang lain dan tidak tidak minta izin. Waduh, bahaya kan?
Makanya, ngerti hukum marketing itu penting biar bisnis anda tidak salah langkah dan tetap dipercaya pelanggan.
Sekarang, ayo kita pahami dulu apa sih sebenarnya hukum marketing?
Simpelnya, hukum marketing itu gabungan antara dua hal:
Jadi, tidak cuma soal “boleh” atau “tidak boleh”, tapi juga soal cara-cara cerdas supaya marketing anda berhasil. Contohnya:
Kalau dua-duanya anda pegang, dijamin bisnismu bakal lebih lancar.
Nah, sekarang masuk ke bagian penting: hukum resmi atau legal. Kalau anda mau jualan atau bikin promosi, anda wajib perhatikan ini:
Larangan Iklan Palsu
anda tidak boleh bikin iklan yang menipu atau melebih-lebihkan. Misal, anda jual sabun muka dan klaim, “dalam seminggu wajah langsung putih mulus tanpa noda!” Padahal kenyataannya tidak begitu. Kalau ketahuan, bisa kena masalah hukum karena misleading (menyesatkan).
Perlindungan Data Konsumen
Kalau anda ngumpulin data pelanggan (misalnya email, nomor HP), anda harus jujur mau dipakai buat apa. Jangan tiba-tiba spam mereka atau jual datanya ke orang lain. Itu pelanggaran privasi, lho!
Hak Cipta dan Merek Dagang
Jangan asal ngambil karya orang lain (foto, desain, lagu) tanpa izin buat iklan atau produkmu. Kalau mau aman, bikin konten sendiri atau pakai yang memang free license. Selain itu, kalau anda punya logo atau brand sendiri, daftarin hak cipta biar tidak dijiplak orang.
Contoh nyata nih, pernah ada brand kecil yang logonya mirip banget sama brand terkenal, terus mereka disuruh ganti karena dianggap plagiat. Ribet kan? Makanya hati-hati ya!
Selain hukum legal, ada juga hukum marketing versi prinsip alias aturan main supaya strategi anda berhasil. Beberapa di antaranya:
The Law of Leadership
Kalau anda bisa jadi yang pertama di pasar, anda punya keuntungan lebih. Misalnya, jadi orang pertama yang jualan brownies unik di sekolah, amda bakal lebih diingat teman-temanmu.
The Law of Category
Kalau tidak bisa jadi yang pertama, bikin kategori baru. Misalnya, udah banyak yang jual brownies coklat, anda bisa bikin brownies matcha atau brownies red velvet biar beda.
The Law of Perception
Marketing itu soal persepsi, bukan produk. Artinya, yang penting bukan produkmu terbaik atau tidak , tapi gimana orang melihat produkmu. Kalau anda bisa bikin orang mikir, “wah, produk ini keren banget,” itu sudah sukses.
Semua prinsip ini bisa anda terapkan meskipun bisnis anda masih kecil.
Kadang orang tidak sadar mereka melanggar hukum marketing. Nih, beberapa kesalahan yang sering kejadian:
Bohong di Iklan
Udah jelas ya, jangan overclaim atau janji palsu di iklan.
Menjiplak Karya Orang Lain
Ingat, asal comot foto atau desain orang itu pelanggaran hak cipta.
Ngumpulin Data Pelanggan Tanpa Jelas
Kalau anda minta data pelanggan, pastikan mereka tahu dan setuju mau dipakai buat apa. Jangan asal simpan.
Kalau anda bisa hindari kesalahan ini, bisnismu akan lebih aman dan profesional.
Nah, sekarang masuk bagian tips biar anda makin pede:
Kalau anda ragu, cari tahu dulu. Jangan asal posting iklan bombastis tanpa cek.
Orang bakal lebih percaya sama bisnis yang apa adanya, tidak overclaim, dan punya identitas sendiri.
Ngiklan itu bukan soal “semua orang harus beli”, tapi soal nemuin siapa yang cocok sama produkmu. Misalnya, jualan totebag gambar anime pasti beda pasarnya sama jualan totebag minimalis.
Lihat gimana brand besar bikin kampanye mereka. Belajar dari mereka tidak harus jiplak, tapi cari inspirasi cara mereka nge-branding.
Akhirnya, yang perlu anda ingat adalah marketing yang bagus tidak cuma soal bikin orang beli sekali, tapi bikin mereka percaya dan mau balik lagi. Hukum marketing — baik yang legal maupun prinsip-prinsipnya — itu jadi pegangan biar anda bisa membangun bisnis yang tahan lama, bukan sekadar tren sesaat. Dengan ngerti hukum pemasaran, anda juga jadi lebih profesional, meskipun masih muda.
Jadi, yuk mulai belajar pelan-pelan! Kalau sekarang anda baru jualan kecil-kecilan, tidak masalah. Justru ini momen tepat buat latihan. Siapa tahu nanti, di masa depan, anda bakal jadi pengusaha sukses dengan strategi marketing yang keren dan etis.
Le Cercle Marketing Client - Era digital di zaman sekarang, siapa sih yang tidak pegang…
Le Cercle Marketing Client - SEO website atau Search Engine Optimization itu istilah yang sudah…
Data pribadi adalah informasi penting tentang diri kita, seperti nama, alamat, nomor KTP, akun media…
Le Cercle Merketing Client - Perlindungan data, zaman sekarang hampir semua hal butuh data pribadi.…
Le Cercle Marketing Client - Era Digital siapa sih hari gini yang hidup tanpa internet?…
Le Cercle Marketing Client - Serba digital mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, semua…